***Selamat Datang Di http://amazontarub.blogspot.com/..... AMAZON TARUB..... Warnet..... Copy Center..... Faxilime..... Komputer..... Digintal Printing..... Alat Tulis Kantor***

Monday, October 1, 2012

LAPORAN PEMBUATAN EXTRA JAHE


LAPORAN PEMBUATAN
EXTRA JAHE

Disusun Oleh :

Nama     :    Septi Dwi R
Kelas      :    XII IPS I
No.         :    31
  



UPTD SMA NEGERI I KRAMAT
Jl. Garuda No. 1a Bongkok - Kramat - Tegal
Tahun Pelajaran 2010/2011


BAB I
PENDAHULUAN


Tanaman empon-empon merupakan kelompok tanaman yang mempunyai banyak kegunaan terutama bagian nimpangnya, yaitu untuk bumbu masak, pewarna makanan, bahan baku jamu tradisional, bahan baku obat dan bahan baku kosmetika.
Tanaman empon-empon termasuk kelompok suku jahe-jahean (Zingiberaceae), yang termasuk dalam suku jahe-jahean ini antara lain jahe, kencur, temulawak, temu ireng, lengkuas, kunir dll. Bagian dari tanaman empon-empon yang dimanfaatkan oleh masyarakat adalah rimpangnya atau disebut juga rizoma. Salah satu empon-empon yang sejak dahulu kala dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya pedesaan adalah temulawak. Rimpang temulawak digunakan sebagai obat tradisional dengan cara direbus atau dihancurkan kemudian diambil sarinya untuk meningkatkan nafsu makan, memulihkan kesehatan setelah melahirkan atau diramu dengan bahan tradisional yang lain untuk mengobati suatu penyakit tertentu. Konon lebih dari 50 ramuan jamu tradisional yang menggunakan bahan temulawak. Di pasar-pasar tradisional banyak sekali dijual rimpang temulawak yang harganya relatif murah. Rimpang temulawak ini disamping digunakan dalam pengobatan dapat pula diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi, yaitu menjadi minuman kesehatan yang siap saji. Pengolahan temulawak menjadi bahan minuman siap saji ini memberi harapan baru bagi masyarakat dan diakui manfaatnya sebagai minuman kesehatan. Berdasarkan penelitian dan pengalaman, temulawak dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit, diantaranya penyakit sariawan, demam, asma, ambeien, sembelit, rematik asam urat, hepatitis dan menurunkan kadar kolesterol. Dalam laporan ini akan dibahas cara membuat minuman kesehatan siap saji dari bahan baku rimpang empon-empon khususnya rimpang temulawak.
1.1.    Landasan Teori
1.       Kekerabatan dan Ciri Morfologi Temulawak
Temulawak (Curcuma xanrhorhiza Roxb) termasuk familia Zingeberaceae. Anggauta dari familia ini antara lain, kunyit, jahe, kencur, temu ireng, lengkuas, temu putih, kunci dan masih banyak lagi. Anggota dari familia Zingiberaceae sulit dibedakan satu dengan yang lain. Oleh sebab itu dalam mengidentifikasi baik tanaman maupun rimpangnya harus teliti. Adapun tanaman temulawak beserta rimpang temulawak dapat dilihat pada gambar 1 dan 2.
Temulawak merupakan tanaman dengan batang lunak tidak berkayu atau hanya mengandung karingan kayu sangat sedikit. Pada akhir masa tumbuhnya tanaman ini akan mati sehingga pangkal batangnya tidak ada bagian batang yang tersisa di atas tanah. Tanaman yang mempunyai ciri demikian disebut tanaman terna tahunan. Temulawak mempunyai bentuk daun bulat telur memanjang, dengan ujung daun runcing, berwarna hijau, ditengah-tengahnya terdapat guratan merah kecoklatan, berbunga majemuk, berbatang semu, berwarna hijau dan coklat gelap, paling tinggi bilan dibandingkan anggauta Zingiberaceae yang lain, yaitu sekitar 1-1,6 cm.
Rimpang temulawak terdiri dari rimpang induk yang disebut empu dan rimpang cabang yang disebut anakan. Rimpang induk berbentuk bulat seperti telur berwarna kuning tua atau coklat kemerahan. Bila dipotong melintang maka bagian tengah (dalam) berwarna jingga atau coklat kemerahan. Rimpang temulawak berbau harum dan rasanya pahit agak pedas.

2.       Kandungan Zat Kimia dalam Rimpang Temulawak
Rimpang Temulawak mengandung berbagai senyawa kimia seperti kurkuminoid sekitar 1,4-4%, minyak asiri sekitar 7,3-30%, pati sekitar 37,2-61% (Mater dan Koolhos, 1939cit Hayati, Malinda, 2003), dan masih banyak zat-zat kimia yang lain. Adapun secara rinci kandungan senyawa kimia rimpang temulawak dapat dilihat dalam tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 1. Komponen senyawa kimia rimpang temulawak
No
Komponen
Besaran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Abu
Protein
Lemak
Serat Kasar
Karbohidrat
Kurkumin
K
Na
Ca
Mg
Fe
Mn
Cd
0,37 %
1,52 %
1,35 %
0,80 %
79,96 %
15,00 ppm
11,45 ppm
6,38 ppm
19,07 ppm
12,72 ppm
6,68 ppm
0,82 ppm
0,02 ppm
Sumber : Sidik (1999) cit Afifah, Efi (2003)

1.2.    Tujuan
Kegiatan praktek ini bertujuan untuk mengikuti ujian praktek life skill dan melatih kemandirian.









BAB II
METODE PEMBUATAN


2.1.    Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan antara lain
a)       Ember/waskom plastik
b)      Pengaduk dari kayu atau logam tahan karat
c)       Wajan penggoreng
d)      Saringan dari alimunium dan serbet
e)       Alat penghancur (parut, blender atau selep untuk skala produksi)
f)       Timbangan kue
g)      Kompor
h)      Sealer (penutup/penyegel)

Bahan-bahan yang digunakan antara lain :
-        ½ kg jahe
-        1 kg gulaku

2.2.    Cara Pembuatan
½ kg jahe dikupas kulitnya kemudian diparut diperas tanpa ditambah air. Air jahe di masak dengan 1 kg gulaku, masak sampai membentuk butiran-butiran. Setelah dingin di blender dan di timbang dengan berat 100 gr. Kemudian siap untuk disajikan.








BAB III
PENGAMATAN


3.1.    Hasil Pengamatan

























BAB IV
PENUTUP


Kesimpulan
Setelah kita melaksanakan praktek pembuatan Extra Jahe itu ternyata tidak sulit dan dalam mencari bahan-bahan Extra Jahe pun tidak sulit, mudah dicari, bisa kita dapatkan di warung-warung terdekat.
Jika ada kesalahan dalam penulisan laporan pembuatan Extra Jahe ini, saya mohon maaf dan terima kasih.

4.1.    Kritik









4.2.    Saran






 

No comments:

Post a Comment