***Selamat Datang Di http://amazontarub.blogspot.com/..... AMAZON TARUB..... Warnet..... Copy Center..... Faxilime..... Komputer..... Digintal Printing..... Alat Tulis Kantor***

Monday, October 1, 2012

PROPOSAL KARYA IMLIAH


PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN PADA IBU BALITA (1-5 TAHUN)
TENTANG PEMANFAATAN BUKU KIA DI DESA KEDOKANSAYANG
KECAMATAN TARUB KABUPATEN TEGAL




Diajukan untuk memenuhi persyaratan
Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan








 






Disusun Oleh :
DIAH MIARNA SARI
NIM : B0109032







STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
PROGRAM PENDIDIKAN D III KEBIDANAN
TEGAL
TAHUN 2011


LEMBAR PERSETUJUAN



Proposal dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku KIA Di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal” telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diseminarkan.



                                                                                    Slawi,              Maret 2011






Pembimbing I



Edi Sucipto, SKM, MSi
NIP. 197109071
 


 
 


Pembimbing II






Yuni Fitriani, S.SiT
NIPY. 96020066












 


LEMBAR PENGESAHAN

Proposal dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku KIA Di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub kabupaten Tegal” telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal  ……. Maret 2011 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.

                                                                                    Slawi,              Maret 2011






Penguji I



Edi Sucipto, SKM, MSi
NIP. 197109071
 
Penguji II



Yuni Fitriani, S.SiT
NIPY. 96020066




 
 

















KATA PENGANTAR

Alkhamdulilah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun Proposal yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku KIA Di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal”. Tujuan penulis Proposal ini adalah untuk memenuhi sebagian syarat yang telah ditentukan untuk mendapat ujian Diploma III Kebidanan di STIKES Bhakti Mandala Husada Slawi.
Dalam penyusunan Proposal ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, pengarahan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.    Titin Marlinah, S.Kep. M.Kes, selaku Ketua STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi,
2.    Siti Erniyati BP, S.ST, selaku Ketua Prodi D III Kebidanan STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi,
3.    Edi Sucipto, SKM, MSi, selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu guna memberi pengarahan dan saran dalam penyusunan Proposal ini,
4.    Yuni Fitriyani, S.SiT, selaku Pembimbing II yang telah memberi banyak arahan dan saran dalam penyusunan Proposal ini,
5.      Seluruh staf dosen STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi,
6.    Bapak, ibu, suami dan keluarga tercinta yang telah banyak memberikan dorongan moril maupun material dalam penyusunan Proposal ini
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal ini masih banyak kekurangan, maka penulis berharap saran dan kritik pembaca untuk kesempurnaan Proposal ini. Semoga Proposal ini bermanfaat bagi penulis dan mahasiswa STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi.
                                   
                                                                                    Slawi,    Maret 2011


                                                                                                  Penulis


DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ......................................................................................        i
LEMBAR PERSETUJUAN  ........................................................................        ii
LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................        iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................        iv
DAFTAR ISI .................................................................................................        vi
DAFTAR TABEL .........................................................................................        viii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................        ix
BAB I          PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ...................................................................        1
B.    Perumusan Masalah ..........................................................        5
C.   Tujuan Penelitian ................................................................        5
1.   Tujuan Umum ...............................................................        5
2.   Tujuan khusus ...............................................................        5
D.   Manfaat Penelitian .............................................................        6
E.    Keaslian Penelitian .............................................................        6
BAB II         TINJAUAN PUSTAKA
A.    Tinjauan Teori ....................................................................        8
1.   Pengetahuan .................................................................        8
2.   Buku KIA .......................................................................        11
3.   Pengembangan Buku KIA ............................................        16
4.   Balita  ............................................................................        18
B.    Kerangka Teori ..................................................................        20


BAB III        METODE PENELITIAN
A.    Kerangka Konsep ..............................................................        21
B.    Variabel Penelitian .............................................................        21
C.   Definisi Operasional ...........................................................        22
D.   Ruang Lingkup Penelitian ..................................................        23
E.    Rancangan Penelitian ........................................................        23
1.   Jenis dan Desain Penelitian ..........................................        23
2.   Populasi, Sampel dan Tehnik Sampel ..........................        24
3.   Tehnik Pengumpulan Data ...........................................        26
4.   Instrument Penelitian ....................................................        27
5.   Uji Validitas dan Reliabilitas ..........................................        27
6.   Pengolahan dan Analisa Data .......................................        29
7.   Etika Penelitian .............................................................        31
8.   Jadwal Penelitian ..........................................................        32
DAFTAR PUSTAKA



DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku KIA Di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal ............        22



DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 ... Kerangka Teori Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku KIA Di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal ............        20

Gambar 2.... Kerangka Konsep Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku KIA Di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal ............        21

 





BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
Pembangunan kesehatan dengan meningkatkan mutu serta kemudahan pelayanan yang terjangkau diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Indikator derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat ditandai dengan menurunnya angka kematian ibu, kematian bayi dan panjangnya umur harapan hidup. Sampai saat ini kematian ibu masih merupakan masalah prioritas di Indonesia. Setiap jam, dua orang ibu meninggal saat melahirkan karena berbagai penyebab. Jika seorang ibu meninggal, maka anak yang ditinggalkan mempunyai kemungkinan 3 hingga 10 kali lebih besar untuk meninggal dalam waktu 2 tahun. Di Indonesia, angka kematian ibu 50 kali lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Angka kematian bayi di Indonesia 1,2-1,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ASEAN (Ernoviana, 2007 ; h. 4-6).
Tingginya AKI dan AKB masih menjadi suatu permasalahan penting di Indonesia. Data Survei Demografi Kesehatan Indoneia (SDKI) tahun 2005 menunjukkan, terdapat 228 kematian ibu dalam 100.000 kelahiran hidup, dan terdapat 34 bayi meninggal dalam setiap 1.000 kelahiran hidup. Data ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki Angka Kematian Ibu dan Bayi tertinggi dibandingkan negara lain di kawasan ASEAN. Pemerintah menargetkan pada 2015 terjadi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) hingga sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup dan 23 per 1.000 kelahiran hidup untuk Angka Kematian bayi (AKB) (Dinkes Kabupaten Tegal, 2010; h. 28).
Sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Tengah pada tahun 2002 sebesar 102,24 per 100.000 kelahiran hidup, lebih rendah daripada AKI hasil SKRT tahun 1995 sebesar 375 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Tengah pada tahun 2002 sebear 9,44 per 1.000 kelahiran hidup dan AKB Nasional hasil surkesnas tahun 2001 sebesar 50 per 1.000 kelahiran hidup (Ilmu Kebidanan, 2009: 20 Desember 2009).Dan data terakhir dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal tahun 2010 menyebutkan bahwa terdapat AKI sebanyak 32 ibu dari 27.824 kelahiran hidup dan AKB sebanyak 169 dari 27.824 kelahiran hidup (Dinkes Kabupaten Tegal 2010; h. 2).
Masalah KIA di Indonesia merupakan masalah yang serius yang sedang dihadapi Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Oleh karena itu salah satu program Pemerintah dalam mengurangi AKI dan AKB adalah pelayanan yang lengkap dan berkelanjutan melalui pemberian buku KIA pada setiap ibu hamil.
 Buku KIA yang berisi informasi dan materi penyuluhan tentang gizi dan kesehatan ibu dan anak, kartu ibu hamil, KMS bayi dan balita dan catatan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Buku KIA disimpan dirumah dan dibawa selama pemeriksaan antenatal di pelayanan kesehatan. Buku KIA ini akan digunakan mulai ibu memasuki kehamilan,melahirkan sampai anak ibu berusia lima tahun.Petugas kesehatan akan mencatatkan hasil pemeriksaan ibu dengan lengkap di buku KIA, agar ibu dan keluarga lainnya mengetahui dengan pasti kesehatan ibu dan anak.

 Pencatatan sedini mungkin dapat mengantisipasi adanya risiko tinggi pada kehamilan ibu dan untuk mengetahui perkembangan serta pertumbuhan balita. Buku KIA sebagai sarana informasi pelayanan KIA. Bagi kader sebagai alat penyuluhan kesehatan serta untuk menggerakkan masyarakat agar datang dan menggunakan fasilitas kesehatan. Bagi petugas puskesmas, buku KIA dapat dipakai sebagai standar pelayanan, penyuluhan dan konseling kesehatan, sehingga pelayanan kepada ibu dan anak dapat diberikan secara menyeluruh dan berkesinambungan (Depkes RI. 2009: i).
Diharapkan apabila setiap ibu balita memiliki buku KIA dan tahu cara memanfaatkannya setiap balita dapat terpantau kesehatannya. Mengingat penggunaan Buku KIA merupakan salah satu strategi pemberdayaan masyarakat terutama keluarga untuk memelihara kesehatannya dan mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas, maka Pemerintah Kabupaten/Kota harus melaksanakan dan menerapkan penggunaan Buku KIA (Depkes RI, 2009).
Buku KIA telah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1994.Awalnya buku KIA merupakan proyek kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang. Jepang sudah menerapkan penggunaan buku KIA sejak 50 tahun yang lalu.Dengan penggunaan buku KIA Jepang dapat menurunkan AKI dan AKB terendah di dunia.Sehingga Pemerintah berusaha meniru hal tersebut agar dapat menurunkan AKI dan AKB. Tahun 1997, Departemen Kesehatan menjadikan Buku KIA sebagai program nasional. Saat ini, seluruh provinsi di Indonesia berupaya meningkatkan penggunaan Buku KIA. Pencetakan dan penerapan Buku KIA berasal dari Pemerintah Pusat dan Daerah, Organisasi Profesi, Lembaga Donor (Bank Dunia, ADB, EU, GTZ, USAID, UNICEF, UNFPA, WFP, WVI, PCI, ADRA, Save the Children, JICA, dll.), serta Lembaga Swadaya Masyarakat (Depkes RI, 2009).
Penggunaan dan pemanfaatan buku KIA tidak serta merta langsung mendapat hasil yang baik.Dalam penerapannya banyak faktor-faktor yang mempengaruhi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat adalah pengetahuan, tradisi (kepercayaan masyarakat), tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi dan ketersediaan fasilitas kesehatan. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting  dalam membentuk perilaku seseorang (Notoatmodjo, 2007; h. 121).
Buku KIA diterapkan di desa Kedokansayang Kecamatan Tarub mulai pada  awal Tahun 2000.Buku KIA diberikan secara gratis kepada setiap ibu hamil yang memeriksakan diri pertama kali di semua tempat pelayanan kesehatan yaitu di posyandu, Puskesmas Pembantu Desa Kedokansayang maupun di tempat praktek swasta.Namun sampai saat ini Buku KIA belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.        
Berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 19 Desember 2010 dari data di Desa Kedokansayang jumlah penduduk 5671 jiwa, untuk jumlah keseluruhan  ibu yang mempunyai balita sebanyak 287 jiwa,dimana untuk RW 1 jumlah ibu balita sebanyak 54 orang, RW 2 jumlah ibu balita sebanyak 78 orang, RW 3 jumlah ibu balita sebanyak 38 orang dan untuk RW 4 jumlah ibu balita sebanyak 46 orang. Berdasar data tersebut, penulis mengambil sampel pada ibu balita di posyandu RW 3 sebanyak 10 orang untuk menanyakan sejauh mana pegetahuan ibu tentang buku KIA. Dari 10 orang tersebut menyatakan tahu tentang buku KIA sebanyak 8 orang dan 2 orang mengatakan tidak tahu.  Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Tingkat pengetahuan Ibu Balita Dengan Pemanfaatan Buku KIA Di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal”.
B.   Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu balita tentang pemanfaatan buku KIA di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal?”
C.   Tujuan Penelitian
1.    Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan ibu balita tentang pemanfaatan Buku KIA di Desa Kedokansayang Kecamtan Tarub Kabupaten Tegal.
2.    Tujuan Khusus
a.    Mengetahui karakteristik responden yang meliputi umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal.
b.    Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat Buku KIA pada Balita usia 1 – 5 tahun di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal.
c.    Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat Buku KIA berdasarkan umur, tingkat pendidikan, dan pekerjaan responden di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal.

D.   Manfaat Penelitian
1.    Bagi Instansi Tempat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penyusun rencana kegiatan dalam upaya meningkatkan pemanfaatan Buku KIA pada balita usia 1 – 5 tahun di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal.
2.    Bagi Peneliti
Penelitian ini juga bermanfaat menambah keterampilan bagi penulis dalam rangka belajar melakukan penelitian sederhana.
3.    Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan diharapkan mampu merangsang penelitian lanjutan dengan variabel lain yang belum diteliti antara lain : Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan Buku KIA pada balita usia 1 – 5 tahun.
4.    Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat khususnya ibu tentang pentingnya pemanfaatan Buku KIA pada balita usia 1 – 5 tahun.
E.    Keaslian Penelitian
Penelitian tentang pemanfaatan Buku KIA pada ibu balita usia 1-5 tahun belum pernah dilakukan peneliti sebelumnya, akan tetapi sudah ada peneliti yang melakukan penelitian yang terkait dengan pemanfaatan Buku KIA dengan responden pada kader posyandu yaitu oleh :
1.    Laksmono Widagdo (2009), dengan judul Pemanfaatan Buku KIA oleh Kader Posyandu : Studi Pada Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kedung Adem Kabupaten Bojonegoro.
  Jadi perbedaan dengan penelitian yang terdahulu adalah pada variabel penelitiannya yaitu pada responden, tempat dan waktu.
           


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.   Tinjauan Teori
1.    Pengetahuan
a.    Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dan tahu yang terjadi melalui proses sensoris khususnya mata dan telinga terhadap objek tertentu (Sunaryo, 2004). Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka (over behavior). Perilaku yang didasari pengetahuan umumnya bersifat langgeng.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pencaindera manusia, yakni indera penglihatan, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003; h.121).
Menurut Notoatmodjo (2003), yang mengutip pendapat Rongers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang menyadari perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :
1)    Awereness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu.
2)    Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus.
3)    Evaluation (menimbang-menimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4)    Trial, orang telah mencoba perilaku baru.
5)    Adaption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Menurut Green (Cit. Notoatmodjo, 2003), menjelaskan bahwa perilaku ditentukan oleh tiga faktor yaitu :
1)    Predisposing factor
Faktor predisposisi ini meliputi pengetahuan, sikap, kepercayaan, norma sosial, dan persepsi.
2)    Enabling factor
Faktor ketersediaan meliputi ketersediaan sarana pelayanan dan kemudahan mendapatkan pelayanan.
3)    Reinforcing factor
Faktor pendorong ini meliputi sikap dan perilaku petugas kesehatan dan perilaku tokoh acuan.
b.    Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003; h.122-123), pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :
1)    Tahu (Know)
Merupakan tingkat pengetahuan paling rendah, tahu artinya dapat mengingat kembali suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Ukuran bahwa seseorang itu tahu, adalah ia dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan menyatakan.
2)    Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagi suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3)    Penerapan (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks dalam situasi yang nyata.
4)    Analisa (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan) membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainnya.
5)    Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk melakukan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.


6)    Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
c.    Faktor-faktor yang ada hubungannya dengan pengetahuan
Pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan , ekonomi, sosial, budaya, dan politik (Sarwono, 2004; h. 34). Pengetahuan diperoleh dari informasi baik lisan maupun tulisan dari pengalaman seseorang.
Pengetahuan diperoleh dari fakta (kenyataan) dengan melihat dan mendengar sendiri melalui alat-alat komunikasi seperti membaca surat kabar, mendengar radio, melihat film atau televisi dan lain sebagainya. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman berdasarkan pikiran kritis (Soekanto, 2002; h. 7).
2.    Buku KIA
a.    Definisi Buku KIA
Buku KIA adalah Buku yang berisi catatan  Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta berbagai informasi cara memelihara atau merawat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Buku KIA merupakan alat untuk mobilisasi sosial dan pemberdayaan masyarakat, alat untuk meningkatkan kualitas pelayanan KIA, alat mencapai langsung masyarakat, alat untuk meningkatkan surveilans, monitoring dan sistem informasi (Depkes RI, 2009).
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) berisi catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin, dan nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita) serta berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak (Depkes RI, 2009).
b.    Tujuan Buku KIA.
1)    Digunakan sebagai alat komunikasi dengan petugas kesehatan pada saat ibu/anak mendapat pelayanan kesehatan.
2)    Informasi kesehatan tentang ibu dan anak dapat disimpan dan dibaca oleh kelurga guna memahami pesan/informasi yang tercantum dalam Buku KIA.
3)    Untuk memudahkan tugas dalam memahami secara mandiri.
4)    Mengikuti perkembangan bumi, bayi dan balita serta bila mungkin penyakit-penyakit yang ada.
5)    Alat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan masalah kesehatan ibu dan anak
6)    Mencatat pelayanan gizi kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya (Mufdlilah, 2009; h. 69-70).
c.    Peran dan Fungsi Buku KIA
1.    Depkes mempertimbangkan Buku KIA sebagai salah satu alat untuk menurunkan AKI dan AKB, dengan menjembatani gab antara petugas-petugas kesehatan dan masyarakat. Surat Keputusan Menteri Kesehatan mengenai Buku KIA yang telah disahkan pada tahun 2004 memberikan dasar yang kuat untuk meningkatkan fungsi buku KIA sebagai salah satu strategi nasional dalam menurunkan AKI dan AKB melalui dana khusus APBN.Buku KIA juga memberikanstrategi kerjasama yangbaik antara lembaga donor dalam hal Kesehatan Ibu dan Anak.
2.    Sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil dan anak yang hingga kini masih rendah,ditandai dengan dengan masih tingginya angka kematian ibu dan anak di Indonesia yang mengharuskan jajaran Depkes harus bekerja keras untuk menangulanginya. Karenanya program buku KIA yang merupakan pedoman keluarga sehat harus tetap dipertahankan. 
3.    Selain menjadi acuan dan sumber pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan Ibu dan Anak ,buku KIA juga berfungsi sebagai buku catatan kesehatan ibu dan anak,sebagai alat monitor kesehatan oleh petugas atau tenaga kesehatan dan meningkatkan komunikasi antara dokter,bidan dan pasien.
Secara keseluruhan buku KIA mencakup beberapa hal isu strategis antara lain :
1.     M P S (Making Pregnancy Safer).
2.     G S I (Gerakan Sayang Ibu).
3.     Kesehatan Reproduksi
4.     Kadarzi ( Keluarga Sadar Gizi)
5.     MTBS (Management Terpadu Balita Sakit)
6.     Gebrak Malaria,serta Hepatitis Uniject pada saat dilaksanakan kunjungan neonatus (1-7 hari) oleh tenaga kesehatan. (Ekarahayupujilestari, 2009)
d.    Daftar Isi Buku KIA
Menurut (Depkes RI, 2009; h. ii-iii) Pada dasarnya menurut pembagiannya, buku KIA terdiri dari dua bagian yaitu :

1)    Untuk Ibu
Berisi tentang :
a) Penyuluhan pemeriksaan kehamilan secara teratur
a)    Persiapan Melahirkan (Bersalin)
b)    Penyuluhan Perawatan kehamilan Sehari-hari dan makanan ibu hamil
c)    Tanda bahaya pada ibu hamil
d)    Tanda kelahiran bayi dan proses melahirkan
e)    Cara menyusui dan perawatan ibu nifas.
f)     Tanda bahaya pada ibu nifas.
g)    Cara  ber- KB
h)    Catatan kesehatan ibu hamil
i)      Catatan kesehatan ibu bersalin dan bayi baru lahir.
j)      Blangko Surat Keterangan lahir.
2)    Untuk Anak
Berisi tentang :
a)    Tanda bayi lahir dan perawatan bayi baru lahir.
b)    Tanda bahaya pada bayi baru lahir.
c)    Perawatan bayi sehari-hari.
d)    Jadwal imunisasi
e)    KMS
f)     Perawatan anak sehari-hari
g)    Perawatan anak sakit
h)    Cara pemberian makan pada anak
i)      Cara merangsang Perkembangan Anak
j)      Cara membuat MP- ASI (Makanan Pengganti Air Susu Ibu)
k)    Catatan Kesehatan Anak
l)      Undang Undang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
m)  Catatan Pemeriksaan Tambahan
n)    Catatan Imunisasi
e.    Cara mendapat Buku KIA
Buku KIA dapat diperoleh di semua tempat pelayanan kesehatan yaitu:
1)    Polindes
2)    Posyandu
3)    Pustu
4)    Puskesmas
5)    Bidan
6)    Dokter praktek
7)    Rumah bersalin
8)    Rumah sakit        
f.     Manfaat Buku KIA
1)    Untuk mencatat dan memantau gizi dan kesehatan ibu dan anak.
2)    Alat komunikasi dan penyuluhan yang dilengkapi dengan informasi penting bagi ibu, keluarga dan masyarakat.
3)    Alat untuk menemukan masalah kesehatan ibu dan anak.(Depkes RI, 2009).


3.    Pengembangan Buku KIA
Mengembangkan Kelas ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dan keluargannya dalam menjaga kesehatan ibu dan anak dengan dasar buku KIA yaitu melalui dibukanya kelas-kelas:
a.      Kelas Ibu Hamil
1)    Pengertian
Merupakan sarana belajar kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas, dan perawatan bayi baru lahir melalui praktek dengan menggunakan Buku KIA.
2)    Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang menjaga kehamilan, persiapan persalinan, perawatan nifas, dan perawatan bayi baru lahir dengan menggunakan Buku KIA.
3)    Manfaat
(a)     Bagi ibu dan keluarga: sarana untuk mendapat teman, bertanya, memperoleh informasi penting yang harus dipraktekkan, serta membantu ibu dalam menghadapi persalinan dengan aman dan nyaman.
(b)     Bagi petugas kesehatan: lebih tahu masalah kesehatan ibu hamil dan keluarganya serta menjadi lebih dekat dengan ibu hamil dan keluarganya serta masyarakat.
4)    Paket Kelas Ibu Hamil
(a)      Lembar Balik Kelas Ibu Hamil
(b)      Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil
(c)      Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
(d)      Leaflet KIA: untuk advokasi kepada masyarakat supaya kegiatan Kelas Ibu dapat berjalan dari, oleh, dan untuk Masyarakat.
b.      Kelas Ibu Balita
1)    Pengertian
Kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia antara 0-5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, dan saling tukar pendapat serta pengalaman tentang pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dengan dibimbing oleh fasilitator, dalam hal ini digunakan Buku KIA.
2)    Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan Buku KIA dalam mewujudkan tumbuh kembang balita yang optimal.
3)    Konsep
(a)  Menggunakan Buku KIA sebagai acuan utama
(b)  Dengan pendekatan belajar orang dewasa
(c)  Partisipatif disertai dengan praktek
(d)  Dari, oleh dan untuk masyarakat
(e)  Supaya efektif, Kelas Ibu Balita perlu diintegrasikan dengan kegiatan terkait kesehatan anak balita di masyarakat, antara lain PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Bina Keluarga Balita (BKB) atau kegiatan desa lainnya.
(f)   Praktek yang dilakukan pada Kelas Ibu Balita antara lain pembuatan dan pemberian MP-ASI, mencuci tangan, PHBS, cara memantau dan menstimulasi pertumbuhan, dll.
4)    Paket Kelas Ibu Balita
(a)  Lembar Balik Kelas Ibu Balita
(b)  Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Balita
(c)  Pedoman pelaksanaan Kelas Ibu Balita
(d)  Leaflet KIA: untuk advokasi kepada masyarakat supaya kegiatan Kelas Ibu dapat berjalan dari, oleh, dan untuk Masyarakat.
4.    Balita
a.       Definisi Balita
Balita Adalah masa anak usia setelah bayi (post baby) yaitu setelah 12 bulan sampai dengan masa pra sekolah (preschool) yaitu 6 tahun. (perkumpulan ahli pediatric Indonesia tahun 2008).
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi pada setiap makhluk. Pada manusia terutama kanak-kanak proses tumbuh kembang ini terjadi dengan sangat cepat terutama pada periode tertentu.
Pertumbuhan dan perkembangan setiap anak berlangsung menurut prinsip-prinsip yang umum namun demikian setiap anak memiliki ciri khas tersendiri.
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi sejak dalam kandungan setiap organ dan fungsinya mempunyai kecepatan tumbuh yang berbeda-beda.
Sedangkan perkembangan yang dialami anak merupakan rangkaian erubahan yang teratur dari satu tahap perkembangan ke tahap perkembangan berikutnya yang berlaku secara umum.
b.      Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
Masa lima tahun pertama merupakan masa terbentuknya dasar-dasar kepribadian manusia, kemampuan penginderaan, berfikir, ketrampilan berbahsa dan berbicara, bertingkah laku sosial dan lain-lainnya.
Ada dua faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak yaitu :
1)   Faktor Dalam
Yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri baik faktor bawaan maupun faktor yang diperoleh termasuk disini antara lain :
a)    Hal-hal yang diturunkan orang tua atau generasi sebelumnya
a)    Unsur berfikir dan kemampuan intelektual
b)    Keadaan kelenjar zat-zat dalam tubuh
c)    Emosi dan sifat-sifat (temperamen) tertentu

2)    Faktor Luar
Termasuk disini antara lain :
b)    Keluarga
c)    Gizi
d)    Budaya
e)    Teman bermain dan sekolah.
(Depkes RI, 2003; h. 2-6)
B.   Kerangka Teori
Kerangka teori memuat garis besar pemikiran teoritis yang akan menuntun penulis dalam melakukan penelitian dan menganalisa data, disajikan dalam bentuk bagan. Adapun kerangka teori dalam penelitian ini adalah :




 




                                                     
                                   
    Pemanfaatan Buku KIA         Balita Sehat


Gambar 1 Kerangka Teori Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku KIA pada Balita Usia 1 – 5 tahun.
                     (L. Green dalam Notoatmojo, 2003)






B A B III
METODE PENELITIAN

A.   Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2005; h. 69). Berdasarkan landasan teori diatas, maka kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :








Gambar 2 Kerangka konsep penelitian
                                   
B.   Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007; h. 2). Dalam penelitian ini terdapat satu variabel yaitu pengetahuan ibu tentang pemanfaatan Buku KIA. 




21
 
 
C.   Definisi Operasional
Dalam penelitian ini untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian tentang variabel-variabel yang diamati atau diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi batasan atau “definisi operasional”. Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur). (Notoatmodjo, 2005; h. 46).
Tabel 3.1 Definisi Operasional Definisi Penelitian
Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala
Pengetahuan Ibu tentang pemanfaatan Buku KIA pada balita usia 1-5 tahun
Kemampuan untuk menjawab pertanyaan tentang pemanfataan Buku KIA pada balita usia 1-5 tahun
Yang terdiri dari :
1.Definisi
2.Tujuan
3.Manfaat
4.Isi buku KIA
5.Cara Mendapat buku KIA
Kuesioner tertutup

Benar nilai 1 dan Salah nilai 0
1: Baik (> 75%)
2: Cukup (60%-75%)
3: Kurang (< 60%)
Ordinal

Umur Ibu

Lama hidup seseorang sejak dilahirkan sampai dengan pengisian kuesioner

Kuesioner


1: umur < 20 tahun
2: umur 20-35 tahun
3: umur > 35 tahun

Ordinal











Pendidikan

Pendidikan formal yang terakhir

Kuesioner

1: Tidak tamat SD
2: SD
3: SLTP
4: SLTA
5: PT

Ordinal

Pekerjaan

Sesuatu yang dikerjakan untuk mendapatkan penghasilan

Kuesioner

1: Bekerja
2: Tidak bekerja

Nominal

D.   Ruang Lingkup Penelitian
1.    Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal.
2.    Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2011 sampai dengan April 2011.
E.    Rancangan Penelitian
1.    Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah survey deskriptif. Survey deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi pada saat sekarang ini (Notoatmodjo,2005; h. 145-146).
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya,tiap subyek penelitian hanya diobservasi satu kali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2005; h. 148).
2.    Populasi, Sampel dan Teknik Sampel
a.    Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2007; h. 80). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita usia 1-5 tahun di Desa Kedokansayang kecamatan Tarub Kabupaten Tegal tahun 2011 yang berjumlah  287 orang.
b.    Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006; h. 131).Sedangkan menurut (Sugiono, 2007; h. 81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Dalam melakukan penelitian kadang-kadang peneliti melakukannya terhadap seluruh objek, tetapi sering juga peneliti hanya mengambil sebagian saja dari seluruh objek tersebut. Meskipun penelitian hanya mengambil sebagian dari objek yang diteliti, tetapi hasilnya dapat mewakili atau mencakup seluruh objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2002; h. 79).

c.    Teknik Sampel
Dalam penelitian ini menggunakan teknik Proportional Sample atau Sampel Proporsi yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk menyempurnakan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah.Ada kalanya banyaknya subyek yang terdapat pada setiap strata atau setiap wilayah tidak sama.
Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subyek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing- masing strata atau wilayah (Arikunto, 2006; h.139).
Strata yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan strata posyandu. Posyandu di Desa Kedokansayang berjumlah 4 dengan populasi sebagai berikut :
                   1) Posyandu Kenanga I dengan jumlah 64 ibu balita.
                   2) Posyandu Kenanga II dengan jumlah 78 ibu balita.
                   3) Posyandu Kenanga III dengan jumlah 79 ibu balita.
                   4) Posyandu Kenanga IV dengan jumlah 66 ibu balita.
Populasi dalam penelitian ini berjumlah besar maka sampel dapat diambil 10-15% atau 20-25% dari populasi (Arikunto, 2006; h. 134). Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 15% × 287 = 52 responden.
Kriteria inklusi sampel penelitian yaitu :
1)    Ibu yang memiliki anak balita,
2)    Ibu yang bersedia menjadi responden,
3)    Ibu yang bisa membaca dan menulis, dan
4)    Ibu yang berdomisili di Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal.
   Penelitian ini menggunakan sampel dengan jumlah 52 responden sehingga penghitungan sampel menurut strata posyandu adalah sebagai berikut :
a.   Posyandu Kenanga I
 (12 responden)
b.    Posyandu Kenanga II
 (14 responden)
c.    Posyandu Kenanga III
 (14 responden)
d.    Posyandu Kenanga IV
 (12 responden)
3.    Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.Peneliti mendapatkan data yaitu berupa 
a.    Data Primer yaitu data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner  oleh responden. Responden dimohon kesediaannya untuk mengisi kuesioner tersebut. Kuesioner terdiri dari 26 pertanyaan yang akan dijawab oleh responden.
b.    Data Sekunder didapat dari Puskesmas Kesamiran dan Bidan Desa Kedokansayang, yang berupa laporan bulanan oleh Bidan Desa dan Koordinator KIA Puskesmas Kesamiran.
4.    Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,atau hal-hal yang ia ketahui(Arikunto, 2006; h.151).
Jenis kuesioner yang digunakan dengan pertanyaan positif dan negatif berbentuk chek list. Hasil pengisian kuesioner diperoleh pengetahuan responden tentang pemanfaatan Buku KIA. Cara pengisian kuesioner adalah responden memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapatnya dengan memberi tanda check ( √ ) pada kolom benar atau salah.
F.    Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1.    Uji validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2005; h.129).
Alat ukur dalam penelitian ini adalah beberapa pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner.Menurut Notoatmodjo (2002; h.130), untuk mengetahui apakah pertanyaan yang terdapat pada kuesioner  yang telah disusn mampu mengukur apa yang ingin diukur,maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut.menurut Notoatmodjo(2005; h.131),teknik korelasi yang dipakai adalah teknik product moment dengan rumus sebagai berikut :
           
Keterangan:
rxy ;Koefisien korelasi tiap item dengan skor dengan skor total
x    :Nilai tiap Item
y   :nilai dari total item
N  :Banyaknya sampel
Untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap pertanyaan itu signifikan, maka perlu dilihat di tabel nilai product moment.Jika dengan r hitung >r tabel maka pertanyaan valid.Dalam penelitian ini untuk uji validitas sejumlah 10 orang,berdasarkan tabel product moment dengan taraf kesalahan 5 %,nilai r tabel adalah sebesar 0,632,jika nilai r hitung < 0,632 mak pertanyaan tidak valid sehingga tidak dipakai untuk penelitian.
2.    Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.Hal ini menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten (Notoatmodjo, 2005; h.133 ).
Menurut Notoatmodjo(2005; h.133-136),pengujian reliabilitas dilakukan pada item pertanyaan yang telah memiliki validitas.
Cara pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown.Menurut Arikunto(2006; h.180) dengan teknik ini instrumen dibelah menjadi dua kelompok .
Menurut Notoatmodjo (2005; h.135-136) langkah-langkah yang ditempuh untuk menguji reliabilitas alat ukur dengan teknik  belah dua adalah sebagai berikut:
a.    Mengajukan kuesioner kepada sejumlah responden diluar sampel penelitian kemudian dihitung validitas.
b.    Membagi-bagi item tersebut menjadi dua kelompok.
c.    Skor masing-masing item pad tiap belahan dijumlahkan sehingga akan menghasilkan dua kelompok total.
d.    Melakukan uji korelasi dengan rumus korelasi product moment untuk kedua belahan tersebut.
e.    Menghitung koefisien realibitas.
Menurut Sugiono (2003, h.278)untuk menghitung koefisiensi reliabilitas instrument yang digunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut :
Keterangan :
ri   :Reliabilitas internal instrumen
rb  :Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Menurut Arikunto(2006; h.180) apabila r hitung > r tabel,maka instrument tersebut reliabel.Uji reabilitas kuesioner pada 10 responden maka r tabel adalah 0,632.Jika nilai r hitung < 0,632 maka kuesioner tidak dapat dipercaya / reliabel.
G.   Pengolahan dan Analisa Data
a.     Pengolahan Data
Peneliti menyediakan data dari hasil penelitian kuesioner dalam bentuk tabel. Penyajian dalam bentuk tabel adalah suatu penyajian yang sistematik daripada data numerik, yang tersusun dalam kolom atau jajaran (Notoatmodjo, 2005 h.194).
Menurut Saryono (2010,h.127-128), setelah angket dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1)    Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksakan kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data dan atau setelah data terkumpul.
2)    Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisa data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.
3)    Scoring 
Pemberian nilai sesuai jawaban responden , yaitu nilai 1 untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk jawaban salah.
4)    Tabulating (memasukkan data)
Memasukkan jawaban dalam bentuk kode ke dalam master tabel untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis data yang diperoleh.


b.    Analisis Data
Menurut Arikunto (2002; h. 225), dari hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dengan prosentase menggunakan rumus sebagai berikut:
                  
Kemudian hasil perhitungan prosentase dikonversikan dalam skala ordinal menjadi 3 kategori yaitu :
a.     Baik                             =>75%
b.    Cukup Baik                 =60-75%
c.     Kurang Baik                =<60%
H.   Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), selain prinsip-prinsip penelitian tersebut diatas, peneliti juga harus memperhatikan etika dalam melakukan penelitian sebagai berikut :
a.    Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara penliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar pertanyaan.Inform consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
b.    Anonimity( tanpa nama)
Anonimity digunakan untuk memberikan keadilan dalam penggunaan subjek penelitian dengan tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar pengukur dan tidak menuliskan nama pada lembar pengumpulan data atau hanya penelitian yang disajikan.
c.    Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan digunakan untuk menjamin kerahasiaan hasil penelitian, baik infomasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.